STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK BAWANG PUTIH SEMBALUN, INDONESIA: ANALISIS SWOT, QSPM, BMC
Abstract
Aktivitas hilirisasi berperan penting khususnya dalam meningkatkan nilai tambah dan jual produk pada tingkat nasional maupun internasional. Penelitian ini bertujuan menghasilkan strategi alternatif, strategi prioritas, dan model pengembangan usaha produk bawang putih berkelanjutan di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Responden penelitian terdiri dari tiga pelaku usaha yang memproduksi olahan bawang putih dan tiga orang ahli yang ditentukan menggunakan metode purposive sampling. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan analisis SWOT, QSPM, dan BMC. Analisis SWOT dan QSPM digunakan untuk menghasilkan alternatif strategi dan strategi prioritas kemudian analisis BMC digunakan untuk menggambarkan hubungan elemen kunci BMC dengan strategi alternatif dalam pengembangan usaha berkelanjutan berbasis bawang putih di Kecamatan Sembalun. Hasil analisis menempatkan pelaku usaha berada pada posisi pertahankan dan pelihara, kemudian menghasilkan tiga alternatif strategi yaitu: 1) intensifikasi pemasaran secara online maupun offline; 2) peningkatan kualitas dan kuantitas produk guna meningkatkan daya saing; dan 3) peningkatan keterampilan pemilik dalam manajemen usaha dan tenaga kerja dalam produksi. Alternatif prioritas yang terpilih yaitu strategi alternatif tiga. Lebih lanjut, strategi alternatif juga memiliki hubungan dengan aspek keberlanjutan yang artinya model pengembangan usaha produk bawang di Kecamatan Sembalun memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.