5. Dampak Pembangunan Sektor Pertanian Pangan Terhadap Output dan Nilai Tambah Perekonomian Nusa Tenggara Barat: Suatu Pendekatan Input-Output

Effect of Food-crop Development Sector on West Nusa Tenggara Economic Output and Value added: An Input-Output Approach

  • Hirwan Hamidi Fakultas Pertanian Universiatas Mataram
Keywords: dampak, permintaan akhir, sektor pertanian pangan, output, nilai tambah, Effect, Last Demand, Food-crop Sector, , Output, Value Added

Abstract

Abstrak

Studi ini bertujuan untuk menganalisis dampak pembangunan sektor pertanian pangan terhadap output dan nilai tambah sektor pertanian pangan di Nusa Tenggara Barat. Sumber data dalam studi ini adalah Tabel Input-Output Nusa Tenggara Barat tahun 2005. Dengan menggunakan analisis dampak output dan nilai tambah disimpulkan bahwa (1) setiap satu rupiah peningkatan permintaan akhir sektor pertanian pangan akan berdampak terhadap peningkatan output seluruh sektor dalam perekonomian Nusa Tenggara Barat sebesar 1,29294 rupiah, (2) lebih dari separo (67,86%) nilai tambah sektor pertanian pangan merupakan dampak dari konsumsi rumahtangga, sisanya masing-masing 0,59%, 15,81%, dan 15,74% merupakan dampak dari konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor. Dalam upaya mempercepat peningkatan output disarankan untuk mengembangkan bawang merah dan bawang putih, sedangkan untuk nilai tambah diperlukan dorongan konsumsi rumahtangga dan ekspor. Dampak yang diharapkan terjadi dari pengembangan kedua komoditi tersebut adalah meningkatnya output sektor-sektor lain dalam perekonomian terutama perdagangan, angkutan darat, industri makanan, dan restoran.

Abstract

 

This study aims to analyse the effect of food-crop sector development on West Nusa Tenggara economic output and value added. Main source of data for this study is Input-Output Table of West Nusa Tenggara in 2005.  By applying analysis output and value added effect, it was concluded that 1) Every Rp. 1 of last demand for food-crop sector give effect to total economic sector of West Nusa Tenggara in amount of Rp. 1.29294; 2) over a half (67.86%) value added food-crop sector is an effect from household consumption and the rest 0.59%, 15.18% and 15.74% were from government, investment and export consumption respectively.  In the effort on accelerating the increase of output, it was suggested to cultivate onion and garlic, and for value added is increasing household consumption and export.  Expected effect from cultivating those two commodities is increasing output from other sectors mainly trading, land transportation, food industries and restaurant.

Author Biography

Hirwan Hamidi, Fakultas Pertanian Universiatas Mataram

Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian UNRAM

Published
2018-06-06