ANALISIS STRATEGI PENGHIDUPAN DAN KESEJAHTERAAN EKONOMI RUMAHTANGGA NELAYAN DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN LEMBAR KABUPATEN LOMBOK BARAT
Abstract
Penelitian bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi potensi asset rumahtangga dan strategi penghidupan (livelihood strategy) sesuai dengan asset yang dimiliki yang dilakukan oleh rumahtangga nelayan di kawasan pesisir Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat; (2) Menganalisis tingkat pendapatan dan kesejahteraan (livelihood outcome) rumahtangga dari dampak strategi penghidupan yang dilakukan; dan (3) Memformulasi strategi penghidupan ke depan dan model intervensi menurut preferensi rumahtangga serta potensi sumberdaya di kawasan pesisir Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei. Data dianalisis secara deskriptif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Asset penghidupan masyarakat nelayan di kawasan pesisir Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat meningkat sehingga potensi pengembangan ekonomi mereka ke depan cenerung meningkat pula; (2) Strategi penghidupan utama dari rumahtangga nelayan di kawasan pesisir Kecamatan Lembar adalah melakukan diversifikasi usaha sebagai suatu mekanisme untuk masalah kehidupan mereka dalam rangka mempertahankan dan/atau meningkatkan kesejahteraan mereka; (3) Rata-rata total pendapatan rumahtngga masyarakat nelayan di kawasan pesisir Kecamatan Lembar mencapai Rp 20.572.570,- yang berasal dari berbagai bersumber pendapatan dengan pendapatan per kapitas sebesar Rp 5.143.143,-. Strategi penghidupan melalui diversifikasi usaha mampu meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan di kawasan pesisir Kecamatan Lembar. Kontribusi pendapatan dari sumber penghasilan baru seperti: sumberdaya perikanan, peternakan, perkebunan, pertanian tanaman pangan, yang menjadi daya dukung utama dari masyarakat nelayan di kawasan pesisir ini mencapai 38 % dari total penghasilan rumahtnggga; (4) Berdasarkan kriteria BPS, masyarakat nelayan di kawasan pesisir Kecamatan Lembar tersebut termasuk kategori tidak miskin; kriteria Bank Dunia pendapatan per kapita masyarakat nelayan di kawasan ini tergolong miskin. Sementara itu berdasarkan kriteria Sayogyo menghasilkan kategori yang tenagh-tengah yaitu hamprr miskin; dan (5) Prioritasan program dan bentuk bantuan ke dapan adalah bantuan tunai, tersediaaanya sumber pembiayaan murah, bantuan teknis menyangkut pengetahuan dan ketrampilan, bantuan bahan peralatan untuk memulai usaha, dan membantu program manajemen usaha dan mengembangkan jaringan pemasaran produk.