ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN PENAMPILAN PASAR KOMODITAS KACANG TANAH DI KECAMATAN JONGGAT

  • Anwar Anwar Sosek Pertanian Unram
  • Amry Rakhman Universitas Mataram
Keywords: Struktur, Perilaku, Penampilan Pasar, Kacang Tanah

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis struktur pasar kacang tanah di Kecamatan Jonggat, (2) menganalisis perilaku petani dan lembaga pemasaran dalam pasar kacang tanah di Kecamatan Jonggat, (3) menganalisis penampilan pasar kacang tanah di Kecamatan Jonggat, dan (4) menganalisis hambatan-hambatan atau permasalahan yang dihadapi dalam memasarkan kacang tanah di Kecamatan Jonggat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jumlah responden sebanyak 20 orang yang ditentukan secara quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Struktur Pasar: (a) pemasaran kacang tanah pada tingkat pedagang pengumpul desa mengarah pada pasar oligopsoni dengan konsentrasi rasio rendah (Kr sebesar 35,90%), pada tingkat pedagang pengumpul kecamatan mengarah pada pasar oligopsoni dengan konsentrasi rasio tinggi (Kr sebesar 64,10%), pada tingkat pedagang besar mengarah pada pasar oligopsoni dengan konsentrasi rasio rendah (Kr sebesar 35,90%), pada tingkat pedagang antar pulau mengarah pada pasar oligopsoni dengan konsentrasi rasio tinggi (Kr sebesar 64,10%), dan pada tingkat pedagang pengecer mengarah pada pasar oligopsoni rendah (Kr sebesar 35,90%). (b) perubahan harga di tingkat konsumen tidak dapat ditransmisikan secara sempurna ke tingkat petani, (c) terdapat lima lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran kacang tanah, (d) dalam pemasaran kacang tanah tidak ada differensiasi produk dan (e) terdapat hambatan keluar masuk pasar. Perilaku pasar ditemukan bahwa harga kacang tanah ditentukan oleh pedagang dan terdapat kerjasama antar pedagang, Penampilan pasar kacang tanah di Kecamatan Jonggat efisien, karena share yang diperoleh petani > 40%, Hambatan dalam pemasaran kacang tanah yang dihadapi oleh petani adalah kurangnya informasi harga pasar, dan pedagang perantara adalah kurangnya modal.

Published
2025-01-08