STRATEGI PENGHIDUPAN RUMAH TANGGA PETANI TRIGONA DI KECAMATAN KAYANGAN, KABUPATEN LOMBOK UTARA
Abstract
Usaha budidaya lebah trigona adalah salah satu usaha yang menjanjikan untuk dijalankan oleh sebagian besar penduduk di Kcamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Namun, adanya pandemi Covid-19 yang menyerang membuat petani Trigona sulit untuk memasarkan hasil budidayanya yang menyebabkan pendapatannya juga menurun. Adaptasi diperlukan oleh manusia dalam menghadapi perubahan-perubahan atau permasalahan-permasalahan di sekitar agar mereka bisa melanjutkan kehidupannya (Soekanto & Sulistyowati, 2017). Sementara itu, diketahui bahwa bentuk-bentuk strategi adaptasi penghidupan masyarakat itu berbeda-beda yaitu strategi aktif, strategi pasif dan strategi jaringan (Soeharto dalam Al Kisah, 2016). Akan tetapi belum ada penelitian mengenai bentuk strategi penghidupan rumah tangga petani trigona di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.Sehingga peneliti melakukan penelitian mengenai hal ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang mengarah pada pengeksplorasian dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti (Sanapiah, 2005 dalam Ritonga, 2021). Unit analisis dalam penelitian ini adalah rumah tangga petani Trigona yang ada di Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Bentuk strategi penghidupan yang dilakukan oleh petani Trigona di Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara yaitu strategi aktif, strategi pasif dan strategi jaringan. Strategi aktif yang mayoritas dilakukan oleh responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 orang (50%) memperpanjang waktu yang dihabiskan untuk menjalankan usaha Trigona. Strategi pasif yang mayoritas dilakukan oleh responden dalam penelitian ini sebanyak 32 orang (80%) meminimalisir pengeluaran untuk biaya produksi untuk usaha budidaya lebah Trigona. Adapun strategi jaringan yang mayoritas dilakukan oleh responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 orang (62,5%) mendapat bantuan sosial dari pemerintah atau lembaga lainnya untuk memenuhi biaya/kebutuhan hidup. Sebelum memutuskan untuk memilih melakukan atau tidak bentuk contoh dari strategi aktif, strategi pasif dan strategi jaringan, responden dalam penelitian ini telah mempertimbangkan berbagai alasan.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.