KAJIAN FILSAFAT KEBUDAYAAN PERTANIAN DI PULAU LOMBOK
Abstract
Kajian filsafat kebudayaan pertanian di Pulau Lombok ini bertujuan untuk 1) menyelidiki dan menganalisis secara ontologis keadaan (eksistensi) dan hakekat dari budaya pertanian 2) menyelidiki dan menganalisis secara epistimologis adanya pengetahuan, sumber pengetshuan, asal usul pengetahuan tentang budaya pertanian dan 3) mengetahui secara aksiologis implementasi dan manfaat dari penerapan kebudayaan pertanian. metode penelitian menggunakan metode filsafat ilmu dan analisis fakta dilakukan secara deskriptif dengan neuro critical analisis. tehnik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, penelusuran: fenomena, artefak, pustaka dan naskah manuscript. hasil kajian menyimpulkan bahwa 1) secara ontologis ditemukan adanya (eksis) nya budaya pertanian dan budaya pertanian pada hakekatnya budaya pertanian merupakan cara hidup masyarakat di pulau lombok untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya, serta merupakan strategi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya 2) secara epistimologis ditemukan adanya pengetahuan masyarakat tentang budaya pertanian yang berasal mulai dari: pengalaman masa lalu yang diwariskan leluhur, pengalaman pribadi yang berkembang, catatan catatan dari manuskrip kuno serta dari para penyuluh baik swasta maupun pemerintah dan 3) secara aksiologis budaya agraris telah terimplementasi secara masif di pulau lombok dalam kurun waktu lama serta sudah memiliki manfaat dlm pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pangan (swasembada beras tahun 1982) serta terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.