6. Tingkat stabilitas dan fluktuasi harga gabah dan beras di Indonesia
The rate of stability and variation of paddy and rice price in Indonesia
Abstract
Abstrak
Program stabilisasi harga gabah dan harga beras akan dapat dilaksankan secara nyata, jika perkembangan pada bagian suplai lebih dikonsentrasikan dibandingkan sisi permintaan sebagai sumber dari variabilitas harga. Untuk melakukan hal ini, mekanisme untuk merespons setiap penurunan produksi seharusnya dikembangkan dan dilakukan. Tujuan penelitian adalah menganalisis fluktuasi dan tingkat stabilitas harga gabah dan beras. Data yang digunakan adalah data sekunder. Data dianalisis dengan menggunakan indikator Koefisien Variasi dan Galat Rerata Akar Kuadrat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, 1) fluktuasi harga gabah lebih tinggi dibandingkan fluktuasi harga beras, 2) tingkat stabilitas harga gabah dalam rezim Pasar Terbuka Terkendali relatif lebih tinggi (lebih stabil) dibandingkan dalam rezim Orde Baru maupun dalam rezim Pasar Bebas, 3) tingkat stabilitas harga beras dalam rezim Orde Baru relatif lebih tinggi (lebih stabil) dibandingkan dalam Pasar Terbuka Terkendali dan rezim Pasar Bebas.
Abstract
The program of stabilization paddy and rice price can do that, if the mover supply side more concentrated than demand side as source of price variation. To make it, mechanism to response of production decline must be developed. The objective of this study is to analyze variation and rate of stabilization of paddy and rice price. Data used in this study is secondary data. The data are analyzed by making use of variation coefficient and Root Mean Square Error (RMSE) indicators. Results of the study showed that : 1) stability rate of paddy price in the Controlled Open Market regime relative more stable than New Order and Free Market regime. 2) stability rate of rice price in the New Order regime relative more stable than Free Market and Controlled Open Market regime.