2. Pelaksanaan manajemen produksi pada agroindustri tahu dan tempe di Kota Mataram
Application of production management in tofu and tempe agroindustry in Mataram City
Abstract
Abstrak
Agroindustri Tahu dan Tempe di Kota Mataram umumnya merupakan usaha kecil berbasis rumah tangga sehingga pelaksanaan fungsi-fungsi manajemennya masih dipertanyakan sehingga telah dilakukan penelitian dengan tujuan (1) untuk mengetahui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen produksi; (2) untuk mengetahui Titik Pulang Pokok (TPP) atau Break Even Point (BEP) dan tingkat keuntungan; serta (3) untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam pengelolaan agroindustri tahu dan tempe. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei pada 40 orang responden yang terdiri dari masing 20 orang untuk pengusaha agroindustri Tempe dan Tahu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen pada agroindustri Tahu dan Tempe sudah tergolong baik, walaupun belum mencapai tataran yang ideal; (2) Nilai BEP untuk pendekatan total sebesar Rp. 23.150 untuk usaha tahu, sedangkan untuk tempe sebesar Rp.138.159; sedangkan untuk pendekatan per unit diperoleh nilai BEP rata-rata sebesar 10 cetak untuk usaha tahu dan untuk usaha tempe rata-rata sebesar 12 bungkus; (3) Usaha Agroindustri ini cukup menguntungkan dengan keuntungan mencapai Rp 3.721.597 per bulan (tingkat keuntungan sebesar 33%) untuk tahu dan sebesar Rp. 6.002.246 per bulan (tingkat keuntungan sebesar 66 %) untuk tempe. Masalah menonjol yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman tentang konsep manajemen dan permodalan. Oleh karenanya diajukan saran-saran sebagai berikut: (1) pemerintah diharapkan untuk membantu para pengusaha tahu dan tempe khususnya pelatihan tentang manajemen usaha serta bantuan permodalan; (2) perlu dibangun komitmen para pengusaha untuk melaksanakan manajemen produksi yang lebih baik sehingga berkembang menjadi usaha yang modern dan professional.
Abstract
Agro-industries of Tofu and Tempe in Mataram city, generally, are small scale-home industries which may imply that implementation of management functions becomes questionable, therefore a study on that issue has been carried out to fulfill the following objectives: (1) to investigate nature of implementation of management functions in those agro-industries; (2) to estimate Break Even Point and profitability; and (3) to identify problems in managing the agro-industries of Tofu and Tempe. Descriptive research using survey technique was employed to 40 respondents comprising 20 respondents from the Tofu agro-industry and 20 respondents from the Tempe agro-industry. Results of this study show that (1) implementation of management functions in the Tofu and Tempe industries has been in good performance, although it has not been in ideal nature; Break Even Point (BEP) based on total approach (revenues) was Rp. 23,150 for tofu and Rp.138,159 for tempe, whereas in term of unit approach, BEP was 10 units for Tofu and 12 units; (3) Both agro-industries were profitable with profit of Rp 3,721,597 per month (profitability of 33%) for tofu and Rp. 6,002,246 per month (profitability of 66 %) for tempe. Main problems faced by those agro-industries were lack of understanding of management concept and lack of capital. Therefore, it is recommended that: (1) the government of Mataram city provides some assistances such as more training on business management and capital; (2) businessmen of those agro-industries should encourage themselves to build a good commitment in developing better production management to achieve professional business management.