ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI PADI PADA TIPOLOGI LAHAN BASAH DI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN
Abstract
ABSTRAKPendapatan usahatani padi sangat dipengaruhi oleh hasil pertanian yang bergantung pada kualitas dan akses terhadap lahan basah. Disparitas pendapatan petani disebabkan oleh perbedaan kondisi tipologi lahan basah seperti pasang surut dan non pasang surut atau lebak yang secara langsung mempengaruhi kemampuan rumah tangga petani untuk membeli dan mengkonsumsi pangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pendapatan usahatani padi pada tipologi lahan basah di Kota Palembang. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Karya Jaya dan Kelurahan Keramasan Kecamatan Kertapati Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Data yang diambil merupakan data pada tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan yaitu Metode survey. Total sampel pada penelitian ini adalah 138 jiwa. hasil penelitian disimpulkan bahwa pendapatan rumah tangga petani padi di Kota Palembang memiliki rata-rata total pendapatan sebesar Rp73.247.070,23 per tahun. Komponen terbesar berasal dari sektor non-usahatani sebesar 83,61%, disusul oleh usahatani padi sebesar 9,11% dan usahatani non padi sebesar 7,28%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar petani menggantungkan penghasilan utama mereka bukan dari aktivitas pertanian, melainkan dari sektor di luar pertanian, sehingga peran kegiatan non-usahatani sangat dominan dalam menopang ekonomi rumah tangga.
Kata kunci: Pendapatan usahatani padi, Pendapatan Non usahatani, Tipologi lahan basah.
ABSTRACT
Rice farming income is strongly influenced by agricultural yields, which depend on the quality and access to wetlands. Disparities in farmer income are caused by differences in wetland typology conditions, such as tidal and non-tidal, or lebak, which directly affect the ability of farming households to purchase and consume food. This study was conducted to examine rice farming income in wetland typology in Palembang City. This study was conducted in Karya Jaya Village and Keramasan Village, Kertapati District, Palembang City, South Sumatra Province. The data collected were from 2024. The research method used was the survey method. The total sample in this study was 138 people. The results of the study concluded that the average total income of rice farming households in Palembang City was Rp73,247,070.23 per year. The largest component came from the non-farming sector at 83.61%, followed by rice farming at 9.11% and non-rice farming at 7.28%. This indicates that most farmers rely on non-agricultural sectors for their primary income, not agricultural activities. Therefore, non-farm activities play a significant role in supporting the household economy.
Keywords: Non-farm income, Rice farming income, Wetland typology.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.