1. Analisis Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Sumberdaya Perikanan Provinsi Bengkulu

The Strategy Analysis of The Management and The Development of Fisheries Resources in Bengkulu Province

  • Syahrowi R. Nusir, Daniel R. Moninta, Rokhmin Dahuri, Fakultas Pertanian Universiatas Mataram
  • Tridoyo Kusumastanto dan Sugeng Budihars Fakultas Pertanian Universiatas Mataram
Keywords: Analisis Input-Output, kontribusi perikanan, sumberdaya perikanan, Input-Output analysis, fisheries contribution, coastal fisheries

Abstract

Abstrak

Pengelolaan sumberdaya perikanan Provinsi Bengkulu, memiliki peran yang penting dan strategis dalam pembangunan sosial ekonomi daerah ini, terutama dalam menunjang peningkatan pendapatan masyarakat pesisir.  Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis strategi kebijakan pengelolaan perikanan di Provinsi Bengkulu; (2) Merumuskan dan merekomendasikan kebijakan daerah dalam pengelolaan perikanan secara berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan dimaksud, data dianalisis dengan pendekatan analisis Input-Output Ekonomi menggunakan Tabel Input-Output Provinsi Bengkulu yang dihimpun dari 578 responden, yang selanjutnya dilakukan simulasi analisis dampak kebijakannya. Hasil analisis permintaan terhadap barang dan jasa pada tahun 2006 digunakan untuk memenuhi permintaan konsumen akhir domestik sebesar 49.50 % dan 16.95 % di ekspor. Sebesar 86.81 % dipenuhi dari provinsi ini sendiri, sedangkan 13.19 % di impor. Kontribusi sektor perikanan dalam perekonomian tahun 2005 hanya mencapai 6.36 % dari PDRB, yang berasal dari perikanan tangkap sebesar 5.41 % dan dari perikanan budidaya sebesar 0.95 %. Kontribusi perikanan sektor hulu sebesar 3.75 % dan industri hilir hanya mencapai 3.47 %, yang mengindikasikan bahwa sektor perikanan di provinsi ini belum dikelola secara optimal. Sektor industri pengolahan ikan dan sektor perikanan tangkap merupakan sektor utama dalam penciptaan Output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) di Provinsi Bengkulu. Nilai keterkaitan ke belakang (BL) dan keterkaitan ke depan (FL) serta angka pengganda output sektor industri pengolahan ikan, paling besar dibandingkan sektor perikanan tangkap dan sektor perikanan budidaya, yang berarti sektor ini mempunyai daya dorong yang paling besar dalam menciptakan output dan menghasilkan output baru dalam perekonomian provinsi. Sektor perikanan tangkap memiliki nilai pengganda pendapatan yang tertinggi, yang berarti mempunyai peluang paling besar untuk dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, sedangkan sektor perikanan budidaya mempunyai angka pengganda kesempatan kerja terbesar, yang menunjukkan sektor ini memiliki kesempatan penyerapan tenaga kerja paling tinggi dibandingkan kedua sektor lainnya. Hasil dari simulasi kebijakan didapatkan bahwa upaya meningkatkan alokasi belanja daerah sebesar 30 % untuk menunjang pengembangan kawasan konservasi dan perlindungan SDA, akan menghasilkan kebijakan terbaik dalam menumbuhkan perekonomian daerah dan meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir secara berkelanjutan, dibandingkan dengan skenario kebijakan lainnya.

Abstract

The management of fisheries resources in Bengkulu Province has the important strategic role toward the development of social economy in that province, particularly on supporting the increasing of coastal community livelihoods. The aims of this research are (1) to analyze the strategic policy of fisheries management in Bengkulu Province; (2) to formulate and recommend the province policy on fisheries management as continuously. Regarding on those aims, the data will analyzed by using economic input-output analysis approach, including input-output table Bengkulu Province, which collected from 578 respondent, and then the policy impact of analysis simulation, were done. The analysis result of the commodity and service request at 2006 were using to fill the last domestic consumer request in the mount of 49.50 % and 16.95 % were exported. In the mount of 86.81 % filled by this province whereas, 13.19 % were imported. The contributions of fisheries sector towards the development of economy just reached 6.36 % at 2005 from PDRB, which it was contributing from capture fisheries in amount of 5.41 % and from aquaculture fisheries in amount of 0.95 %. The fisheries contribution of upper end (hulu) sectors in amount of 3.75 % and downstream (hilir) industry just reached 3.47 %, which indicated that fisheries sector in this province, did not manage optimally yet. Fisheries processing industry sector and fisheries capture sector were the main sector on creating the Output and Bruto Value Added (NTB) in Bengkulu Province. The value of backward linkage (BL) and forward linkage (FL) including output multiplier value on fisheries processing industry sector, were the biggest if comparing with capture fisheries sector and aquaculture fisheries sector, it means this sector is the big impulsion in create the output and create the new output on province economy. The capture fisheries sector has the higher income multiplier value, it means has a big chance to increase the community livelihood, while the aquaculture fisheries sector has the bigger occupation opportunity multiplier value, which refer this sector has the higher labour opportunity comparing with two other sectors. The policy simulation result, indicated to increase 30% in local expenditure on support of protected and conservation resources development area is the best option to increase fisheries sector contribution to Bengkulu Province’s economic growth. and increase the coastal community livelihood as continuously, than others policy script.

Author Biographies

Syahrowi R. Nusir, Daniel R. Moninta, Rokhmin Dahuri,, Fakultas Pertanian Universiatas Mataram

Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor

Tridoyo Kusumastanto dan Sugeng Budihars, Fakultas Pertanian Universiatas Mataram

Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor

Published
2018-06-06