PENENTUAN HARGA JUAL MINIMUM BAHAN OLAHAN KARET DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI DI KECAMATAN BETUNG KABUPATEN BANYUASIN
Keywords:
bahan olahan karet (bokar), harga jual minimum, kebutuhan hidup layak, kesejahteraan petani
Abstract
Karet merupakan salah satu komoditas unggulan yang memiliki kontribusi strategis terhadap perekonomian nasional, khususnya sebagai sumber pendapatan masyarakat pedesaan. Namun, fluktuasi harga jual bahan olahan karet sering kali tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan petani, sehingga berdampak pada tingkat kesejahteraan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis harga pokok produksi bokar, menganalisis harga jual minimum berdasarkan harga pokok produksi, harga beras dan pengeluaran petani karet dan menganalisis tingkat kesejahteraan petani karet diukur dari pendapatan usahatani karet dengan standar kebutuhan hidup layak (KHL) di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin. Pengambilan data dilakukan pada September 2024. Metode yang digunakan adalah metode survei. Penentuan jumlah sampel menggunakan metode proportionate stratified random sampling dengan mengambil sebanyak 83 sampel. Analisis dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: perhitungan harga pokok produksi bokar, penetapan harga jual minimum bokar; dan, analisis tingkat kebutuhan hidup layak (KHL) berdasarkan Permentrans No.18 tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga pokok produksi bokar sebesar Rp3.086/kg dan harga jual minimum sebesar Rp12.560/kg, sementara harga jual rata-rata saat ini hanya Rp10.299/kg. Kondisi ini belum mampu mencukupi kebutuhan dasar petani, yang terlihat dari 51,81% petani responden masih berada dibawah kategori sejahtera.
Published
2025-03-31
Section
Articles

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.