OPTIMALISASI KEBERLANJUTAN DESA WISATA BERBASIS KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA DI KABUPATEN TABANAN, BALI

  • Bagus Arya Kusuma Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tabanan
Keywords: Tri Hita Karana, Desa Wisata, Subak, Pariwisata Berkelanjutan, Kesejahteraan Masyarakat

Abstract

Kabupaten Tabanan, dikenal sebagai lumbung beras Pulau Bali, tidak hanya kaya akan budaya agraris melalui sistem subak yang menjaga keberlanjutan pertanian, tetapi juga memainkan peran penting dalam pariwisata berbasis desa. Penerapan filosofi Tri Hita Karana, yang mengajarkan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan (Parahyangan), sesama manusia (Pawongan), dan alam (Palemahan), telah menjadi fondasi kuat dalam pengelolaan desa wisata. Namun, kekhawatiran muncul terkait dampak buruk pariwisata yang berpotensi mengganggu kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana Implementasi Tri Hita Karana (X1) dan Kinerja Pengelolaan Desa Wisata (X2) berkontribusi terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Y) di Tabanan sehingga keberlanjutan Desa Wisata dapat terjaga. Penelitian ini melibatkan 200 responden dari berbagai desa wisata di Kabupaten Tabanan, Bali. Dengan menggunakan pendekatan SEM-PLS, hasil analisis menunjukkan bahwa baik Implementasi Tri Hita Karana maupun Kinerja Pengelolaan Desa Wisata memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kesejahteraan Masyarakat. Koefisien pengaruh masing-masing adalah 0,569 untuk Implementasi Tri Hita Karana dan 0,369 untuk Kinerja Pengelolaan Desa Wisata, dengan t-statistik > 1,96 dan p-value < 0,05. Temuan ini menegaskan bahwa nilai-nilai lokal yang terintegrasi dalam sistem desa wisata tidak hanya mempertahankan keberlanjutan ekologi dan budaya, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tengah dinamika pariwisata yang terus berkembang

Published
2024-12-31