4. Perkembangan ekonomi rumahtangga petani binaan di kawasan tambang PT. Newmont Nusa Tenggara
The trend of economic on the supervised farmers household at the area of PT. Newmont Nusa Tenggara
Abstract
Abstrak
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan ekonomi rumahtangga petani yang telah mendapat pembinaan dari Fakultas Pertanian Universitas Mataram pada tahun 1997-2000 ditinjau dari perkembangan pendapatan dan pengeluarannya dari masa sebelum pembinaan sampai masa berakhirnya pembinaan. Penelitian menggunakan data time series yang dikumpulkan dalam penelitian sebelumnya oleh PPLH Unram, 2001-2006. Penelitian dirancang dengan model penelitian penggalian dan penjelasan (explanatory research). Pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi, yaitu dengan mengawinkan 4 teknik pengumpulan data secara bersamaan, yaitu: pengamatan lapang (field observation); wawancara terstruktur (structured interviews) dengan responden; wawancara mendalam (in-depth interviews) dengan informan kunci (key informant); dan studi pustaka (desk study). Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi ekonomi rumahtangga petani semakin meningkat sejak masa pembinaan sampai berakhirnya masa pembinaan. Sebelum pembinaan (1995) rata-rata pendapatan rumahtangga petani adalah sebesar Rp.312 ribu/bulan, kemudian meningkat menjadi Rp. 851 ribu pada masa pembinaan (1999) dan meningkat tarus setiap tahun setelah berakhirnya pembinaan, sehingga pada tahun 2005 pendapatan rumahtangga petani sudah menjadi Rp. 1,1 juta/bulan. Peningkatan pendapatan rumahtangga petani tersebut diikuti oleh peningkatan pengeluaran konsumtifnya, terutama untuk keperluan diluar bahan makanan dan minuman. Tapi pengeluaran produktifnya tidak banyak berubah dan masih relatif kecil, sehingga sulit diharapkan dapat menciptakan modal sendiri untuk melakukan kegiatan produktif. Kondisi ini disebabkan karena pola pengeluaran rumahtangga cenderung mengikuti masyarakat pendatang (consumption demonstration effect) dengan pola konsumsi konsumtif biaya tinggi (high cost to consumption).
Abstract
In general this study aims to describe the improvement household economic for farmers who had been guided from Agriculture Faculty the University of Mataram from 1997 to 2000. This improvement measured by the changes of their income and expenditure from the period of before guidance to the last time of guidance. This study uses time series data that have been collected from previous research of PPLH Unram 2001 – 2006. This previous study was designed under explanatory research. The data collected with triangulation technique which is the combination of four collection techniques applied at the same time. Those techniques are field observation, structured interviews, in-depth interviews to key informant, and desk study. Analyses data applied for this study were descriptive analysis and Multiple Linear Regression Analysis. The result shows that farmers’ economic status has been increased since the period of guidance until the last time of guidance. Before the period of guidance (1995) farmers’ income was on average Rp. 312 000,- per month, then increases to be Rp. 851 000,- per month in the period of guidance and continuously increases yearly until Rp. 1.1 million per month at the end of guidance period. This increase of income was also followed by the increase of farmers’ expenditure mainly for the consumption of non food and non beverages. However, their expenditure for productive activities does not significantly increase and is recorded still very low. Therefore, the farmers cannot create equity for their business. This situation mainly due to the attitude of farmers which is tending to follow the expenditure style of migrant (consumption demonstration effect) that characterized with high cost to consumption.