7. STUDI PEMANFAATAN KELEMBAGAAN PONDOK PESANTREN BAGI KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KECAMATAN GUNUNG SARI LOMBOK BARAT

Study of Utilization of Islamic Study Center for Agricultural Extension in Gunungsari Sub-district West Lombok

  • Muhammad Zubair Fakultas Pertanian Universiatas Mataram
  • Aleh Human Saleh Fakultas Pertanian Universiatas Mataram
  • Syarifuddin Syarifuddin Fakultas Pertanian Universiatas Mataram
Keywords: Pondok Pasantren, Penyuluhan pertanian, Islamic Study Center, Agricultural Extension

Abstract

ABSTRAK

                Penelitian ini bertujuan untuk pemanfaatan kelembagaan Pondok Pesantren bagi Kegiatan Penyuluhan Pertanian di tingkat Kecamatan. Kegiatan tersebut dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan focus group discussion.           

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pondok pesantren memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sarana pemberdayaan petani seperti adanya tingkat kepatuhan para santri dan jamaahnya terhadap tuan guru. Model intervensi langsung adalah cara yang tepat untuk memanfaatkan kelembagaan tersebut. Tahapan ini menekankan adanya pelayanan langsung setelah identifikasi sumberdaya, minat dan prioritas utama dari kelompok sasaran. Selain itu intervensi diupayakan pada level individual atau keluarga dan melibatkannya dalam pengembangan rencana pelayanan. Rencana pelayanan termasuk aktivitas membantu akses kelompok sasaran pada sumber-sumber (mitra kerja) yang sudah ada serta mengusahakan mitra kerja baru.

 

ABSTRACT

This research analyzed the Utilization of Islamic Study Center (Pondok Pesantren) for Agricultural Extension in sub-district level. Observation, in-depth interview and focus group discussion (FGD) were used in data collection.

The results of the study show that Islamic Study Center could be used as a potential partner for agricultural extension through its potential such as the respect of rural community and Islamic students to their respective teachers (Tuan Guru). The direct intervention model is the most appropriate in this case, and this step emphasizes the provision of services after identification of client’s resources, concerns and priorities. In these services, intervention at the individual or family (micro) level involves the development of a service plan. Service plans include activities of two types, those that help the client gain access to resources that already exist and those that create new resources.

Author Biographies

Muhammad Zubair, Fakultas Pertanian Universiatas Mataram

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UNRAM

Aleh Human Saleh, Fakultas Pertanian Universiatas Mataram

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UNRAM

Syarifuddin Syarifuddin, Fakultas Pertanian Universiatas Mataram

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UNRAM

Published
2018-05-16