2. PERMASALAHAN PETANI PEREMPUAN DALAM MENGIKUTI KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DI DESA LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT

The Problem of Women Farmers in Attending Agricultural Extension in Lingsar Village West Lombok District

  • Hayati Hayati Fakultas Pertanian Universiatas Mataram
Keywords: Perempuan, penyuluhan pertanian, Women, agricultural extension

Abstract

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berperspektif perempuan yang bertujuan untuk mengungkapkan permasalahan petani perempuan dalam mengikuti kegiataan penyuluhan pertanian tanaman pangan di Desa Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Data primer dikumpulkan melalui diskusi kelompok terfokus dan wawancara mendalam pada enam orang subjek penelitian. Data dianalisis setelah dipindahkan ke dalam bentuk transkrip verbatim.

Penelitian ini menemukan bahwa petani perempuan berpotensi untuk diikutsertakan dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Namun mereka dihadapkan pada permasalahan-permasalahan antara lain waktu dan tempat kegiatan penyuluhan yang tidak tepat karena tidak direncanakan dengan baik bersama mereka; materi penyuluhan yang tidak jelas, menarik, dan menguntungkan sehingga manfaatnya tidak dirasakan; metode penyuluhan yang tidak tepat bagi sasaran yang kebanyakan buta huruf. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan rendahnya kemampuan petani wanita dalam berkomunikasi, hal ini tidak saja karena “percayaan diri” yang rendah, tetapi juga karena sikap PPL dan peserta petani laki-laki yang tidak mendukung dan memotivasi petani perempuan untuk aktif berkomunikasi.

 

ABSTRACT

This research is a descriptive-qualitative study with female perspective. The aim of the study was to explore the problems of women farmers in attending agricultural extension. Primary data was collected through focused-group discussion and in-depth interview with six study subjects. Then, the data was analysed after being transcribed into verbatim format.

This research found that women farmers are potential participants of agricultural extension, however, there are several problems associated with their participation in extension activities such as, inappropriate time, place, methods and, subject matters. Moreover, the study found that lack of communication skills is another constraint for women farmers to participate in agricultural extension. This problem was not only because of their lack of “self-confidence”, but also because of field agents and male farmers’ attitudes to women farmers’ participation.

 

Author Biography

Hayati Hayati, Fakultas Pertanian Universiatas Mataram

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi  Pertanian UNRAM

Published
2018-05-16